Jas putih miliknya tidak ia kenakan hari ini. Tapi wajah lelahnya tak bisa disembunyikan. Matanya sembab. Semalam, ia kehilangan satu pasien. bukan karena penyakit, tapi karena IGD yang penuh, ventilator rebutan, dan dana rumah sakit belum turun.
Pagi ini, dia berdiri di depan pagar rumah sakit. Memeluk papan karton sederhana. Di tangannya masih ada terdapat bekas darah kering.
Di dinding, ada tulisan semprotannya
"Pasien saya mati bukan karena penyakit, tapi karena sistem busuk yang kalian bangun."
"Kalian sibuk rapat, kami sibuk mengubur."
Ia duduk di trotoar. Di sebelahnya, seorang pelajar yang terluka. Kakinya berdarah. Solar membalutnya dengan pelan, lalu berkata
“Kami belajar nyelametin hidup. Tapi tiap hari dipaksa nerima kematian yang bisa dicegah.”
Semua orang bilang dia cuma “pendengar.” Tapi, tiap cerita yang masuk, dia simpan kayak nisan._ Ada yang datang dengan luka. Ada yang gak pernah kembali.
“Kalian takut rusak nama baik. Kami?Kehilangan nyawa.”
Hari ini dia datang ke demo. Tanpa orasi. Tanpa poster.
Cuma satu kaleng cat semprot, dan puluhan kertas bekas berisi tulisan tangan_ curhatan murid yang _ga sempat diselamatkan.
Di bawah mural fakultas, dia menuliskan.
“Pura-pura peduli ga nyembuhin siapa-siapa.”
“Mental rusak disuruh bersyukur. Gila.”
Lalu dia duduk di bawah pohon beringin tempat yang dulu rame. Sekarang kosong.
“Kalau kalian peduli, kenapa cuma kami yang nangis pas mereka mati?”
Aksi: Blaze berdiri di depan gedung pemadam kota. Seragamnya gosong di bagian lengan, helm merah tergantung di tangan. Di belakangnya, truk pemadam tua berkarat dibiarkan tanpa bahan bakar.
“Kami lawan api pakai nyali, bukan fasilitas.”
Tulisan di dinding yang ia buat
“Yang terbakar bukan cuma rumah rakyat, tapi juga hati kami.”
Aksi: Dia meletakkan helmnya di tangga gedung walikota, lalu menyiram bensin ke atas seragam dinasnya sendiri. Tapi dia tidak membakar.
“Kita bisa jadi abu kapan aja. Tapi bukan karena api karena kalian.
Lalu dia angkat selang pemadam, tapi airnya tak keluar.
“Kalo kalian terus keringkan anggaran, jangan kaget kalau kami cuma bisa nonton waktu kota kalian terbakar.”
Aksi: Gempa pakai jaket lapangan dekil, celana penuh tanah merah basah. Di tangan kirinya terdapat papan kayu bekas papan peringatan yang dicabut paksa. Di tangan kanan, botol plastik berisi air sungai keruh dan bau.
“Kami hitung patahan. Kalian hitung profit.”
Tulisan di dinding yang ia buat “Bumi retak bukan karena alam, tapi karena keserakahan kalian.”
Aksi: Dia berdiri di depan kantor DPRD, lalu melemparkan botol air sungai itu ke pagar besi gedung.
“Waktu kami bilang tanah ini ga stabil, kalian bilang kami hambat pembangunan. Sekarang tanahnya longsor, siapa yang gali mayat warga?”
Dia injak papan kayu bertuliskan “Daerah Rawan Longsor Dilarang Mendirikan Bangunan” yang sudah dicoret dengan cat merah.
“Kalian bisa abaikan laporan kami. Tapi alam tidak bisa diajak kompromi.”
Aksi : Taufan memakai jaket oranye sobek, lambang SAR nyaris hilang. Di punggungnya masih nempel dengan tali tambang kusut. Tangannya memegang papan dari papan kayu bekas evakuasi.
“Kami lari ke tengah badai, tapi dilupain saat langit cerah.”
Tulisan di dinding di buat oleh lelaki itu
“Diselamatkan hari ini, dilupakan esok hari.”
Aksinya: Dia berdiri di depan gedung BPBD, peluit di lehernya dipencet kencang sampai kuping pengunjung berdengung.
“Ngga ada asuransi, ngga ada jaminan. Tapi kalo banjir, kami yang disuruh nyebur duluan.”
Dia melempar sebuah pelampung bolong ke trotoar, lalu menatap lurus ke arah kamera
“Kami bukan pahlawan. Kami warga. Kami juga butuh diselamatkan.”
Aksi: Halilintar pakai seragam kerja pudar, helm kuning retak di tangan. Di pundaknya, kabel bekas gulungannya sendiri. Di tangannya, terdapat sebuah papan bertuliskan
“Kami pasang listrik agar terang, tapi hidup kami gelap.”
Tulisan di dinding yang ia buat
“Listrik nyala 24 jam, tapi lampu kami mati total.”
Aksinya Dia berdiri di depan kantor PLN, lalu cabut sekering kotak listrik pinggir jalan satu per satu.
“Nyalain listrik segede gaban buat gedung-gedung yang tinggi, tapi buat rumah kami? Harus nunggak 3 bulan dulu baru diputus.”
Dia tunjuk ke kamera wartawan, dan menatap tajam ke arah mereka
“Kami bukan alat. Kami pekerja. Jangan cuma butuh tangan kami pas gelap, tapi lupa kami saat terang.”
┈─౨ৎ ֺ ֢ celestiàaw
┈─౨ৎ ֺ ֢ celestiàaw
☀️ Solar – Dokter Umum
Jas putih miliknya tidak ia kenakan hari ini. Tapi wajah lelahnya tak bisa disembunyikan. Matanya sembab. Semalam, ia kehilangan satu pasien. bukan karena penyakit, tapi karena IGD yang penuh, ventilator rebutan, dan dana rumah sakit belum turun.
Pagi ini, dia berdiri di depan pagar rumah sakit. Memeluk papan karton sederhana. Di tangannya masih ada terdapat bekas darah kering.
Di dinding, ada tulisan semprotannya
"Pasien saya mati bukan karena penyakit, tapi karena sistem busuk yang kalian bangun."
"Kalian sibuk rapat, kami sibuk mengubur."
Ia duduk di trotoar. Di sebelahnya, seorang pelajar yang terluka. Kakinya berdarah. Solar membalutnya dengan pelan, lalu berkata
“Kami belajar nyelametin hidup. Tapi tiap hari dipaksa nerima kematian yang bisa dicegah.”
3 weeks ago | [YT] | 2
View 0 replies
┈─౨ৎ ֺ ֢ celestiàaw
🌿 Duri — Tukang Kebun Kota / Relawan Lingkungan
Dia berdiri di tengah puing taman yang pernah dia rawat.
Papan “RTH Kota Ramah Anak” terguling di belakangnya.
Tanahnya udah jadi parkiran proyek.
Tangannya masih kotor tanah. Tapi gak gemetar.
Dia peluk pot kecil berisi kecambah.
Satu-satunya yang sempat dia selamatkan.
“Aku tahu dia ga bakal tumbuh di sini.”
“Tapi lebih baik dia mati di pelukan, daripada diinjak bisnismu.”
Orang-orang berlalu lalang, pura-pura ga lihat. Dia semprot cat di dinding container proyek
“Tanah ini bukan kosong. Kalian yang kosong.”
Lalu dia pergi. Ninggalin pot itu di depan pagar.
3 weeks ago | [YT] | 1
View 0 replies
┈─౨ৎ ֺ ֢ celestiàaw
❄️ Ice — Konselor Sekolah / Psikolog
Semua orang bilang dia cuma “pendengar.” Tapi, tiap cerita yang masuk, dia simpan kayak nisan._
Ada yang datang dengan luka. Ada yang gak pernah kembali.
“Kalian takut rusak nama baik. Kami?Kehilangan nyawa.”
Hari ini dia datang ke demo.
Tanpa orasi.
Tanpa poster.
Cuma satu kaleng cat semprot, dan puluhan kertas bekas berisi tulisan tangan_
curhatan murid yang _ga sempat diselamatkan.
Di bawah mural fakultas, dia menuliskan.
“Pura-pura peduli ga nyembuhin siapa-siapa.”
“Mental rusak disuruh bersyukur. Gila.”
Lalu dia duduk di bawah pohon beringin tempat yang dulu rame. Sekarang kosong.
“Kalau kalian peduli, kenapa cuma kami yang nangis pas mereka mati?”
3 weeks ago | [YT] | 2
View 0 replies
┈─౨ৎ ֺ ֢ celestiàaw
🔥 Blaze – Pemadam Kebakaran
Aksi:
Blaze berdiri di depan gedung pemadam kota. Seragamnya gosong di bagian lengan, helm merah tergantung di tangan. Di belakangnya, truk pemadam tua berkarat dibiarkan tanpa bahan bakar.
“Kami lawan api pakai nyali, bukan fasilitas.”
Tulisan di dinding yang ia buat
“Yang terbakar bukan cuma rumah rakyat, tapi juga hati kami.”
Aksi:
Dia meletakkan helmnya di tangga gedung walikota, lalu menyiram bensin ke atas seragam dinasnya sendiri. Tapi dia tidak membakar.
“Kita bisa jadi abu kapan aja. Tapi bukan karena api karena kalian.
Lalu dia angkat selang pemadam, tapi airnya tak keluar.
“Kalo kalian terus keringkan anggaran, jangan kaget kalau kami cuma bisa nonton waktu kota kalian terbakar.”
3 weeks ago (edited) | [YT] | 1
View 0 replies
┈─౨ৎ ֺ ֢ celestiàaw
🌋 Gempa – Peneliti Lapangan
Aksi:
Gempa pakai jaket lapangan dekil, celana penuh tanah merah basah. Di tangan kirinya terdapat papan kayu bekas papan peringatan yang dicabut paksa. Di tangan kanan, botol plastik berisi air sungai keruh dan bau.
“Kami hitung patahan. Kalian hitung profit.”
Tulisan di dinding yang ia buat
“Bumi retak bukan karena alam, tapi karena keserakahan kalian.”
Aksi:
Dia berdiri di depan kantor DPRD, lalu melemparkan botol air sungai itu ke pagar besi gedung.
“Waktu kami bilang tanah ini ga stabil, kalian bilang kami hambat pembangunan. Sekarang tanahnya longsor, siapa yang gali mayat warga?”
Dia injak papan kayu bertuliskan “Daerah Rawan Longsor Dilarang Mendirikan Bangunan” yang sudah dicoret dengan cat merah.
“Kalian bisa abaikan laporan kami. Tapi alam tidak bisa diajak kompromi.”
3 weeks ago | [YT] | 1
View 0 replies
┈─౨ৎ ֺ ֢ celestiàaw
🌪️ Taufan – Relawan SAR
Aksi :
Taufan memakai jaket oranye sobek, lambang SAR nyaris hilang. Di punggungnya masih nempel dengan tali tambang kusut. Tangannya memegang papan dari papan kayu bekas evakuasi.
“Kami lari ke tengah badai, tapi dilupain saat langit cerah.”
Tulisan di dinding di buat oleh lelaki itu
“Diselamatkan hari ini, dilupakan esok hari.”
Aksinya:
Dia berdiri di depan gedung BPBD, peluit di lehernya dipencet kencang sampai kuping pengunjung berdengung.
“Ngga ada asuransi, ngga ada jaminan. Tapi kalo banjir, kami yang disuruh nyebur duluan.”
Dia melempar sebuah pelampung bolong ke trotoar, lalu menatap lurus ke arah kamera
“Kami bukan pahlawan. Kami warga. Kami juga butuh diselamatkan.”
3 weeks ago | [YT] | 1
View 0 replies
┈─౨ৎ ֺ ֢ celestiàaw
⚡ Halilintar – Teknisi Listrik
Aksi:
Halilintar pakai seragam kerja pudar, helm kuning retak di tangan. Di pundaknya, kabel bekas gulungannya sendiri. Di tangannya, terdapat sebuah papan bertuliskan
“Kami pasang listrik agar terang, tapi hidup kami gelap.”
Tulisan di dinding yang ia buat
“Listrik nyala 24 jam, tapi lampu kami mati total.”
Aksinya
Dia berdiri di depan kantor PLN, lalu cabut sekering kotak listrik pinggir jalan satu per satu.
“Nyalain listrik segede gaban buat gedung-gedung yang tinggi, tapi buat rumah kami? Harus nunggak 3 bulan dulu baru diputus.”
Dia tunjuk ke kamera wartawan, dan menatap tajam ke arah mereka
“Kami bukan alat. Kami pekerja. Jangan cuma butuh tangan kami pas gelap, tapi lupa kami saat terang.”
3 weeks ago | [YT] | 2
View 0 replies
┈─౨ৎ ֺ ֢ celestiàaw
Character BoBoiBoy ikut demo di Indonesia (semi-angst vers)‼️‼️
3 weeks ago | [YT] | 3
View 0 replies
┈─౨ৎ ֺ ֢ celestiàaw
maaf yaa semuanya, aku niatnya udah mau mulai konsisten dalam buat ngonten gacha lagi kemarin nya.
cuman, aku ada kendala di real life, yaitu mama aku meninggal. jadi, maaf yaa man temenn... aku sempat drop kemarin.
mungkin selesai ujian, lalu ada libur lumayan panjang, aku mungkin akan memulai konten kembali
ditunggu yaa sayangg💗🤍
3 months ago (edited) | [YT] | 11
View 6 replies
Load more