Warga Gaza: Kami Membakar Plastik untuk Bertahan Hidup
Blokade bahan bakar yang berkepanjangan memaksa warga Gaza bertahan dengan cara berisiko, membakar plastik dan limbah untuk memasak serta bertahan dari cuaca dingin di tenda-tenda pengungsian. Praktik darurat ini menimbulkan ancaman kesehatan serius, dari gangguan pernapasan hingga paparan racun.
Seorang warga Gaza menuturkan kenyataan pahit itu, “Kami membakar plastik agar bisa hidup, meski kami tahu itu berbahaya.”
Di saat pasokan energi nyaris terhenti, krisis ini turut melumpuhkan layanan kesehatan dan memperdalam bencana kemanusiaan yang terus berlangsung.
Musim Dingin Mematikan, Anak-Anak Gaza Syahid di Tenda Pengungsian
Gelombang musim dingin dan hujan deras di Jalur Gaza menyebabkan 13 anak pengungsi syahid akibat hipotermia. Tenda-tenda darurat yang rapuh tidak mampu melindungi anak-anak dari suhu ekstrem, di tengah minimnya bantuan kemanusiaan, ketiadaan alat pemanas, serta kelangkaan pakaian dan selimut musim dingin.
Tenaga medis melaporkan kasus penurunan suhu tubuh ekstrem terjadi hampir setiap hari, dengan sebagian anak tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis atau sudah meninggal. Situasi ini diperparah oleh pembatasan masuknya bantuan, sementara ratusan ribu keluarga pengungsi masih bertahan di tenda-tenda bocor tanpa perlindungan memadai.
Meski jeda perang telah diumumkan, krisis kemanusiaan di Gaza belum mereda. Anak-anak kembali menjadi korban paling rentan, membayar harga tertinggi dari musim dingin yang datang di tengah kehancuran dan keterbatasan.
17 Warga Gaza Syahid akibat Runtuhnya Bangunan Imbas Cuaca Ekstrem
Sedikitnya 17 warga Palestina syahid akibat dampak cuaca ekstrem yang melanda Jalur Gaza. Otoritas pertahanan sipil setempat menyatakan, empat di antaranya adalah anak-anak yang meninggal akibat dinginnya suhu, sementara korban lainnya wafat tertimpa bangunan hunian yang roboh.
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Bassal, mengungkapkan bahwa sejak gelombang cuaca ekstrem menerjang, lebih dari 17 bangunan tempat tinggal runtuh sepenuhnya. Selain itu, lebih dari 90 bangunan lain mengalami kerusakan parah dan runtuh sebagian, menciptakan ancaman langsung bagi keselamatan ribuan warga.
Bassal menambahkan, sekitar 90 persen pusat pengungsian di Jalur Gaza terendam banjir akibat hujan dan luapan air. Seluruh tenda pengungsi di berbagai wilayah Gaza dilaporkan rusak dan tenggelam, membuat ribuan keluarga kehilangan tempat berlindung sementara. Pakaian, selimut, dan alas tidur rusak, memperdalam krisis kemanusiaan yang sudah lama membelit wilayah tersebut.
Isra*l Bom Sekolah Tempat Pengungsian di Gaza, 10 Syahid dan Terluka
Serangan artileri pasukan pendudukan Isra*l menghantam sebuah sekolah yang menampung pengungsi di Kota Gaza, tepat saat warga tengah menggelar sebuah hajatan pernikahan pada Jumat malam (19/10). Serangan itu menyebabkan sedikitnya lima warga Palestina syahid dan melukai lima lainnya, sebagian dalam kondisi kritis. Serang*n itu merupakan pelanggar*n baru atas kesepakatan gencatan senjata yang semestinya menahan dent*m senjat*.
Sumber medis menyebutkan, jenazah lima syuhada (termasuk seorang perempuan) serta lima korban luka (tiga kritis dan dua luka sedang) dilarikan ke Rumah Sakit Al-Ma’madani di Gaza Tengah. Sekolah yang menjadi sasaran berada di kawasan Al-Tuffah, Gaza Timur, dan selama ini difungsikan sebagai pusat penampungan warga yang terusir dari rumahnya.
Mereka Bukan Angka, Syuhada di Gaza Tembus 70 Ribu Jiwa
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengumumkan, jumlah korban syahid akibat genosida Israel yang terus berlangsung sejak Oktober 2023 telah melampaui 70 ribu jiwa. Hingga Kamis (19/12), total korban syahid tercatat mencapai 70.669 orang, dengan 171.165 lainnya luka-luka.
Cuaca Buruk di Gaza Robohkan 15 Rumah dalam Hitungan Hari
Cuaca buruk yang melanda Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sedikitnya 15 rumah roboh, menimpa para penghuninya dan menelan korban jiwa, termasuk anak-anak. Hujan lebat dan angin kencang memperparah krisis kemanusiaan, merusak puluhan ribu tenda pengungsi, serta menghancurkan infrastruktur dasar. Kondisi ini kian genting karena pembatasan masuknya bantuan kemanusiaan, membuat warga Gaza menghadapi musim dingin tanpa perlindungan yang layak.
Kemenkes Gaza: 100 Ribu Balita Terancam Meninggal karena Suhu Dingin
Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa lebih dari 100 ribu anak di bawah usia lima tahun kini berada dalam risiko kematian akibat cuaca dingin ekstrem yang menyapu kamp-kamp pengungsian. Direktur Jenderal Kemenkes Gaza, dr. Munir Al-Bursh, mengatakan bahwa hujan dan angin dingin yang datang bersama sistem badai terbaru berubah menjadi ancaman langsung bagi kelompok rentan.
Dia menjelaskan peningkatan kasus infeksi virus di tengah minimnya makanan dan obat-obatan. “Kondisi ini menempatkan anak-anak, perempuan, dan pasien penyakit kronis pada risiko yang makin besar,” ujarnya.
Tidak adanya rumah maupun tenda layak memperparah dampak dingin, yang mudah memicu pneumonia, infeksi saluran napas, flu berat, penyakit kulit, hingga hipotermia yang dapat mengganggu pernapasan dan detak jantung. Kamis pagi, bayi berusia delapan bulan, Rahaf Abu Jazar, meninggal di Khan Younis akibat suhu ekstrem, sebuah kasus yang, menurut Al-Bursh, menggambarkan betapa minimnya kapasitas perawatan yang tersedia.
Banjir Memperparah Derita 250 Ribu Keluarga Palestina di Gaza
Otoritas Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa lebih dari 250 ribu keluarga di kamp-kamp pengungsian kini menghadapi cuaca dingin dan banjir musim dingin, terjebak di dalam tenda-tenda yang kian rapuh.
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, tenda-tenda itu tak lagi mampu menahan curah hujan yang turun deras sejak beberapa hari terakhir. Ribuan tenda telah terendam akibat badai kuat yang memukul sejumlah wilayah Gaza dan diperkirakan berlanjut hingga Jumat malam.
Kondisi ini memperburuk situasi para pengungsi yang sudah hidup dalam keterbatasan ekstrem, minim sanitasi, sulit mengakses kebutuhan dasar, dan terhalang layanan vital akibat blokade Israel yang terus berlangsung.
Data Kantor Media Pemerintah Gaza pada akhir September mencatat, sekitar 93 persen tenda di seluruh wilayah sudah tidak layak huni. Dari 135 ribu tenda yang ada, sekitar 125 ribu mengalami kerusakan parah.
Gibran.Hijrah
FREE PALESTINE🇵🇸
Warga Gaza: Kami Membakar Plastik untuk Bertahan Hidup
Blokade bahan bakar yang berkepanjangan memaksa warga Gaza bertahan dengan cara berisiko, membakar plastik dan limbah untuk memasak serta bertahan dari cuaca dingin di tenda-tenda pengungsian. Praktik darurat ini menimbulkan ancaman kesehatan serius, dari gangguan pernapasan hingga paparan racun.
Seorang warga Gaza menuturkan kenyataan pahit itu, “Kami membakar plastik agar bisa hidup, meski kami tahu itu berbahaya.”
Di saat pasokan energi nyaris terhenti, krisis ini turut melumpuhkan layanan kesehatan dan memperdalam bencana kemanusiaan yang terus berlangsung.
1 day ago (edited) | [YT] | 3,306
View 131 replies
Gibran.Hijrah
FREE PALESTINE🇵🇸
Musim Dingin Mematikan, Anak-Anak Gaza Syahid di Tenda Pengungsian
Gelombang musim dingin dan hujan deras di Jalur Gaza menyebabkan 13 anak pengungsi syahid akibat hipotermia. Tenda-tenda darurat yang rapuh tidak mampu melindungi anak-anak dari suhu ekstrem, di tengah minimnya bantuan kemanusiaan, ketiadaan alat pemanas, serta kelangkaan pakaian dan selimut musim dingin.
Tenaga medis melaporkan kasus penurunan suhu tubuh ekstrem terjadi hampir setiap hari, dengan sebagian anak tiba di rumah sakit dalam kondisi kritis atau sudah meninggal. Situasi ini diperparah oleh pembatasan masuknya bantuan, sementara ratusan ribu keluarga pengungsi masih bertahan di tenda-tenda bocor tanpa perlindungan memadai.
Meski jeda perang telah diumumkan, krisis kemanusiaan di Gaza belum mereda. Anak-anak kembali menjadi korban paling rentan, membayar harga tertinggi dari musim dingin yang datang di tengah kehancuran dan keterbatasan.
2 days ago | [YT] | 4,241
View 177 replies
Gibran.Hijrah
FREE PALESTINE🇵🇸
17 Warga Gaza Syahid akibat Runtuhnya Bangunan Imbas Cuaca Ekstrem
Sedikitnya 17 warga Palestina syahid akibat dampak cuaca ekstrem yang melanda Jalur Gaza. Otoritas pertahanan sipil setempat menyatakan, empat di antaranya adalah anak-anak yang meninggal akibat dinginnya suhu, sementara korban lainnya wafat tertimpa bangunan hunian yang roboh.
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Bassal, mengungkapkan bahwa sejak gelombang cuaca ekstrem menerjang, lebih dari 17 bangunan tempat tinggal runtuh sepenuhnya. Selain itu, lebih dari 90 bangunan lain mengalami kerusakan parah dan runtuh sebagian, menciptakan ancaman langsung bagi keselamatan ribuan warga.
Bassal menambahkan, sekitar 90 persen pusat pengungsian di Jalur Gaza terendam banjir akibat hujan dan luapan air. Seluruh tenda pengungsi di berbagai wilayah Gaza dilaporkan rusak dan tenggelam, membuat ribuan keluarga kehilangan tempat berlindung sementara. Pakaian, selimut, dan alas tidur rusak, memperdalam krisis kemanusiaan yang sudah lama membelit wilayah tersebut.
_*Selengkapnya di:*_ spiritofaqsa.or.id/17-warga-gaza-syahid-akibat-run…
3 days ago | [YT] | 2,926
View 138 replies
Gibran.Hijrah
3 days ago | [YT] | 985
View 18 replies
Gibran.Hijrah
FREE PALESTINE🇵🇸
Isra*l Bom Sekolah Tempat Pengungsian di Gaza, 10 Syahid dan Terluka
Serangan artileri pasukan pendudukan Isra*l menghantam sebuah sekolah yang menampung pengungsi di Kota Gaza, tepat saat warga tengah menggelar sebuah hajatan pernikahan pada Jumat malam (19/10). Serangan itu menyebabkan sedikitnya lima warga Palestina syahid dan melukai lima lainnya, sebagian dalam kondisi kritis. Serang*n itu merupakan pelanggar*n baru atas kesepakatan gencatan senjata yang semestinya menahan dent*m senjat*.
Sumber medis menyebutkan, jenazah lima syuhada (termasuk seorang perempuan) serta lima korban luka (tiga kritis dan dua luka sedang) dilarikan ke Rumah Sakit Al-Ma’madani di Gaza Tengah. Sekolah yang menjadi sasaran berada di kawasan Al-Tuffah, Gaza Timur, dan selama ini difungsikan sebagai pusat penampungan warga yang terusir dari rumahnya.
4 days ago (edited) | [YT] | 3,791
View 172 replies
Gibran.Hijrah
4 days ago | [YT] | 1,603
View 6 replies
Gibran.Hijrah
FREE PALESTINE🇵🇸
Mereka Bukan Angka, Syuhada di Gaza Tembus 70 Ribu Jiwa
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengumumkan, jumlah korban syahid akibat genosida Israel yang terus berlangsung sejak Oktober 2023 telah melampaui 70 ribu jiwa. Hingga Kamis (19/12), total korban syahid tercatat mencapai 70.669 orang, dengan 171.165 lainnya luka-luka.
5 days ago | [YT] | 5,258
View 188 replies
Gibran.Hijrah
FREE PALESTINE🇵🇸
Cuaca Buruk di Gaza Robohkan 15 Rumah dalam Hitungan Hari
Cuaca buruk yang melanda Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sedikitnya 15 rumah roboh, menimpa para penghuninya dan menelan korban jiwa, termasuk anak-anak. Hujan lebat dan angin kencang memperparah krisis kemanusiaan, merusak puluhan ribu tenda pengungsi, serta menghancurkan infrastruktur dasar. Kondisi ini kian genting karena pembatasan masuknya bantuan kemanusiaan, membuat warga Gaza menghadapi musim dingin tanpa perlindungan yang layak.
6 days ago | [YT] | 3,452
View 151 replies
Gibran.Hijrah
FREE PALESTINE🇵🇸
Kemenkes Gaza: 100 Ribu Balita Terancam Meninggal karena Suhu Dingin
Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa lebih dari 100 ribu anak di bawah usia lima tahun kini berada dalam risiko kematian akibat cuaca dingin ekstrem yang menyapu kamp-kamp pengungsian. Direktur Jenderal Kemenkes Gaza, dr. Munir Al-Bursh, mengatakan bahwa hujan dan angin dingin yang datang bersama sistem badai terbaru berubah menjadi ancaman langsung bagi kelompok rentan.
Dia menjelaskan peningkatan kasus infeksi virus di tengah minimnya makanan dan obat-obatan. “Kondisi ini menempatkan anak-anak, perempuan, dan pasien penyakit kronis pada risiko yang makin besar,” ujarnya.
Tidak adanya rumah maupun tenda layak memperparah dampak dingin, yang mudah memicu pneumonia, infeksi saluran napas, flu berat, penyakit kulit, hingga hipotermia yang dapat mengganggu pernapasan dan detak jantung. Kamis pagi, bayi berusia delapan bulan, Rahaf Abu Jazar, meninggal di Khan Younis akibat suhu ekstrem, sebuah kasus yang, menurut Al-Bursh, menggambarkan betapa minimnya kapasitas perawatan yang tersedia.
1 week ago | [YT] | 7,128
View 244 replies
Gibran.Hijrah
FREE PALESTINE🇵🇸
Banjir Memperparah Derita 250 Ribu Keluarga Palestina di Gaza
Otoritas Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa lebih dari 250 ribu keluarga di kamp-kamp pengungsian kini menghadapi cuaca dingin dan banjir musim dingin, terjebak di dalam tenda-tenda yang kian rapuh.
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, tenda-tenda itu tak lagi mampu menahan curah hujan yang turun deras sejak beberapa hari terakhir. Ribuan tenda telah terendam akibat badai kuat yang memukul sejumlah wilayah Gaza dan diperkirakan berlanjut hingga Jumat malam.
Kondisi ini memperburuk situasi para pengungsi yang sudah hidup dalam keterbatasan ekstrem, minim sanitasi, sulit mengakses kebutuhan dasar, dan terhalang layanan vital akibat blokade Israel yang terus berlangsung.
Data Kantor Media Pemerintah Gaza pada akhir September mencatat, sekitar 93 persen tenda di seluruh wilayah sudah tidak layak huni. Dari 135 ribu tenda yang ada, sekitar 125 ribu mengalami kerusakan parah.
1 week ago | [YT] | 3,523
View 137 replies
Load more