Ketika Jawa diguncang perebutan kuasa dan para bangsawan terpaku dalam bayang-bayang VOC, satu nama justru bangkit menantang arus. Raden Ronggo Prawirodirjo III, Banteng Terakhir dari Madiun, menjadi nyala terakhir perlawanan saat kekuasaan Mataram kian rapuh dan Yogyakarta terpecah oleh kepentingan kolonial.
Ia bukan hanya seorang bupati. Ia adalah bara yang menolak padam. Ronggo berdiri melawan kebijakan Kesultanan yang dianggap tunduk, menantang pasukan Yogyakarta, dan mempertahankan harga diri tanah Madiun ketika banyak pihak memilih menyerah. Dalam riwayatnya, sejarah menemukan keberanian yang dibayar dengan darah.
Melalui buku karya Akhlis Syamsal Qomar, kita diajak membuka kembali halaman-halaman kelam namun heroik dari tahun 1779β1810, masa ketika Ronggo Madiun berdiri sebagai simbol terakhir perlawanan lokal terhadap runtuhnya wibawa tradisional Jawa, sekaligus sebagai momentum peringatan Haul ke-215 wafatnya Raden Ronggo Prawirodirjo III.
Mari membedahnya lebih lanjut dalam Diskusi Buku #96 β Temu Sejarah berkolaborasi dengan Laboratorium dan Ruang Baca Program Studi Pendidikan Sejarah UNS, yang diselenggarakan dalam rangka Haul ke-215 Raden Ronggo Prawirodirjo III, βBanteng Terakhir Kesultanan Yogyakarta: Riwayat Raden Ronggo Prawirodirjo III (1779β1810)β bersama penulis, Akhlis Syamsal Qomar, keynote speaker Peter Carey, dan dimoderatori oleh mahasiswa sejarah, Ilham Putra Pratama.
π Kamis, 18 Desember 2025 β° 20.00β21.30 WIB π» Via Zoom πΈ Gratis & Terbuka untuk Umum
Di tengah riuhnya Bandung modern, ternyata ada sebuah komplek vila mewah seluas 13 hektare yang pernah berdiri megah, lalu hilang begitu saja dari ingatan kota. Nama kawasan itu: Bandoengsch Villapark. Komplek villa sejuta gulden karya arsitek legendaris C.P. Wolff Schoemaker bersama biro arsitekturnya.
Puluhan tahun tak tersentuh, tak tercatat, bahkan hampir terhapus. Lalu seorang peneliti, Karguna Purnama Harya menemukan jejaknya dari potongan arsip, koran tua, peta kuno, hingga foto udara 1920-an. Dari situlah lahir buku βMenemukan Bandoengsch Villaparkβ, yang membuka kembali pintu sejarah besar yang nyaris lenyap.
Di tengah polemik perubahan Perda Cagar Budaya yang bisa menghapus identitas kota, kisah Villapark menjadi alarm keras: apa yang terjadi pada sejarah jika kita tak menjaganya? Semua itu akan kita ungkap dalam Diskusi Buku #95 β Temu Sejarah.
π Kamis, 11 Desember 2025 β° 20.00 β 21.30 WIB π» Via Zoom πΈ Gratis & Terbuka untuk Umum
Berbicara di depan publik bukan cuma soal suara lantang, tapi bagaimana pesanmu benar-benar menyentuh dan berdampak.
Yuk kembangkan kemampuanmu, dengan belajar langsung dari perspektif MC dan jurnalis dalam satu webinar spesial hasil kolaborasi Bicara MC dan Humas DPC PATELKI Kota Bandung.
SPEAK WITH IMPACT: Cara Berbicara ala MC & Jurnalis Mengolah Suara, Menajamkan Pesan, Menciptakan Dampak di Era Digital bareng Tiwi Kasavela (Praktisi Media), Dewy Uma (MC Profesional) dimoderatori oleh Diksi Paisal (ATLM).
π Ngobras (Ngobrol Bareng Humas) & Webinar Bicara MC #9 π Jumat, 5 Desember 2025 β° 20.00β21.30 WIB π» Via Zoom π― Gratis untuk semua peserta
Cara daftar: Ketik Daftar Bicara MC #9 β Nama β Domisili Kirim via WA ke 0895-3572-55688
Follow @bicaramc @dpcpatelkikotabdg dan @humas_dpcpatelkikotabdg untuk informasi menarik lainnya, sampai jumpa jumβat malam nanti π₯
Setiap kota pernah bernyawa. Salatiga pun punya nadi yang tertulis di atas batu.
Sejak tahun 750 Masehi, Salatiga sudah tercatat di Prasasti Plumpungan, batu andesit besar yang menjadi cikal bakal lahirnya kota ini. Dalam prasasti itu tertulis bahwa desa yang dulu bernama βHampraβ diberikan status βperdikanβ artinya: dibebaskan dari pajak dan upeti, sebagai penghormatan atas jasa mereka. Itu artinya: warisan budaya Salatiga bukan hanya bangunan lama, tapi jejak administratif, nilai keadilan, dan kelahiran komunitas yang sejak awal dihargai oleh sebuah raja.
Mari kita selami bersama kisah di balik batu, prasasti, dan naskah kuno. Melalui Diskusi Buku #94 Temu Sejarah : Cagar Budaya Salatiga dalam Tindak Slamet Rahardjoβ bersama Esthi Susanti Hudiono (Penulis) dimoderatori oleh Bintang Adi Kuncoro.
π Kamis, 4 Desember 2025 β° 20.00β21.30 WIB π» Via ZOOM β gratis
Daftar: Ketik (Daftar diskusi buku #94 β Nama β Domisili), kirim ke WA: 0895-3572-55688
Follow @temusejarah untuk informasi lainnya, sampai jumpa kamis malam nanti! π₯
Kadang sebuah tempat tidak hanya menyimpan sejarah, ia merawatnya dalam senyap. Di Cililin, kenangan itu berwujud gelombang radio yang pernah memecah keheningan, aliran air yang menggerakkan listrik di tengah hutan, dan sebuah gua yang setia menjaga peralatan masa lalu dalam gelapnya.
Temu Sejarah Explore #8 berkolaborasi dengan Geowana Ecotourism, mengajak kita menelusuri tiga ruang yang kerap luput dari perhatian: Gedung Radio NIROM yang dahulu menjadi nadi komunikasi, Curug Sawer dengan pembangkit listrik mininya yang tersembunyi di balik rimbun hutan, hingga Gua Rangkong yang menyimpan jejak kerja dan kehidupan masyarakat Cililin dari puluhan tahun silam.
Dipandu oleh Gan-Gan Jatnika, pemandu geowisata sekaligus Founder Geowana Ecotourism, perjalanan ini bukan hanya langkah kaki, melainkan upaya menghidupkan kembali memori yang nyaris memudar, setapak demi setapak.
π Minggu, 7 Desember 2025 β° Berkumpul pukul 07.30 WIB di Gerbang Curug Sawer Cililin (Cililin Gabus Girang, Karangtanjung, Kec. Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40562) πΈ Member Temu Sejarah 45K β Non Member 65K (Termasuk tiket masuk, handpaper, pin, dan stiker) π² Daftar: bit.ly/explorecililin
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi 0895-3572-55688. Ikuti @temusejarah untuk kegiatan menarik lainnya.
Kadang, sejarah tidak berbisik⦠ia mengetuk. Bukan lewat suara, melainkan lewat relief batu yang abadi. Candi Sojiwan menyimpan ajaran tentang manusia, bukan dalam bentuk dogma, tetapi lewat kisah hewan yang merefleksikan hati kita: kerukunan, kejujuran, keberanian, kerendahan hati, hingga otentisitas diri.
Di tengah arus zaman yang cepat, nilai-nilai itu kembali memanggil. Dan kita memilih untuk mendengarkannya dalam Diskusi Buku #93 Temu Sejarah βPaΓ±Γ±a Bala Sajiwana: Kekuatan Kebijaksanaan Sojiwanβ bersama penulis, Ika Dewi Retno Sari dimoderatori oleh Priska Marsila.
π Kamis, 27 November 2025 β° 20:00 β 21:30 WIB π» Via Zoom β GRATIS!
Daftar via WA ke 0895-3572-55688 Ketik: Daftar Diskusi Buku #93 β Nama β Domisili
Follow @temusejarah untuk informasi lainnya, sampai jumpa kamis malam nanti π₯
Manusia bukan penguasa alam, kita adalah bagian darinya. Namun, di tengah gegap gempita kemajuan, relasi itu goyah. Alam menjerit dalam diam, dan manusia sibuk mencari solusi di luar dirinya sendiri. Padahal, luka ekologis sejatinya lahir dari cara kita memandang dunia.
Di sinilah Ekofenomenologi hadir, bukan hanya teori, tapi ajakan untuk menembus kabut antroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai pusat semesta. Ia mengurai disekuilibrium hubungan manusia dan alam dengan membongkar akar ontologisnya, membangun pandangan baru di mana manusia dan alam sejajar, saling menopang, dan saling memahami.
Mari hadir dan menyelami makna terdalam relasi manusia dan alam bersama Dr. Luh Gede Saraswati Dewi, penulis dan pemikir ekofilsafat terkemuka Indonesia, dalam Diskusi Buku #91 Temu Sejarah yang akan dimoderatori oleh Siska Trisia.
ποΈ Kamis, 13 November 2025 π 20.00β21.30 WIB π Via Zoom | Gratis & Terbuka untuk Umum Daftar via WA: 0895-3572-55688 Ketik: Daftar Diskusi Buku #91 β Nama β Domisili
Follow @temusejarah untuk informasi menarik lainnya, sampai berjumpa kamis malam nanti! π₯
Ada banyak cara untuk menjadi merdeka. Tapi Jan Poncke Princen memilih jalan yang paling sunyi dan paling berisiko.
Dikirim sebagai tentara Belanda ke tanah yang baru merdeka, ia justru mengambil keputusan yang mengguncang segalanya: membelot, angkat senjata bersama Republik Indonesia, dan ikut bergerilya. Tindakannya membuatnya dicap pengkhianat oleh bangsanya sendiri β bahkan hingga puluhan tahun setelah perang usai. Pemerintah Belanda tetap mencekalnya, meski ia sudah menjadi warga negara Indonesia.
Namun sejarah tahu satu hal: Poncke Princen tidak pernah menyesali pilihannya. Ia tetap berdiri di pihak kebebasan, keadilan, dan mereka yang tak berdaya, dipenjara di rezim berbeda, diserang kelumpuhan dua kali, tapi tak pernah berhenti memperjuangkan kemanusiaan.
Mari menyelami perjalanan hidupnya lebih lanjut dalam Diskusi Buku #92 Temu Sejarah Kemerdekaan Memilihβ Poncke Princen, bersama Hendi Jo (Jurnalis Sejarah) dan dimoderatori oleh Ramadhian Fadillah (Founder Bogor Historical Walk).
π Kamis, 20 November 2025 π 20.00 β 21.30 WIB π» Via Zoom β GRATIS
Sejarah Madura ternyata menyimpan kisah cinta kerajaan, pengasingan berdarah, dan persekutuan rahasia yang mengubah arah sejarah Jawa dan Nusantaraβ¦
Naskah tua setebal ratusan halaman folio karya Dr. W. Palmer van den Broek menyingkap sesuatu yang jarang diungkap: Kiprah pasukan Madura dalam perang di Sulawesi bersama Van Geen, pertempuran di Jawa melawan Dipanegara, hingga kisah menggetarkan tentang pengasingan Pakubuwana VI dan pernikahan megah putri Sultan Madura dengan Susuhunan Pakubuwana VII, lengkap dengan detail upacara kerajaan dari Madura hingga Jurug, Surakarta.
Apa makna di balik semua itu? Siapa sesungguhnya yang berkuasa di balik layar sejarah? Kita akan membedahnya dalam Diskusi Buku #90 Temu Sejarah : Sejarah Wangsa Kerajaan Madura, bersama M. Rizki Taufan, S.Pd dan Umar Faruk, M.Hum , dimoderatori oleh Yeremia Ong.
ποΈ Kamis, 6 November 2025 π 20.00β21.30 WIB π Via Zoom | Gratis & Terbuka untuk Umum
Daftar via WA: 0895-3572-55688 dengan format: Daftar Diskusi Buku #90 β Nama β Domisili
Follow @temusejarah untuk informasi menarik lainnya, sampai jumpa kamis malam nanti π₯
Pra-Pesan: Antologi Cerpen Perempuan Sindikasi Aksara
βSebab Menulis Adalah Perlawanan.β
Lewat fiksi, 13 perempuan menuliskan keresahannya β tentang tubuh, femisida, relasi kuasa, dan luka trauma. Antologi ini lahir dari keresahan para penulis perempuan Bandung di bawah naungan Sindikasi Aksara, sebuah ruang literasi yang tumbuh dari semangat kolektif.
Kami yang menulis: Foggy FF Tiwi Kasavela Nuzulia Purwanto Nurlayla Ranti Amalia Putri Suci Atmarani Salma Nur Fauziyah Ginaya Keisya Lupita Lestari Lisa Nurjanah Kania Vina Melisk Ahlan Sukma
Meski dalam batas geopolitik tertentu, publik tak selalu ramah pada perempuan. Tapi untuk kamu, silahkan dukung daya juang kami dengan memesan:
Harga spesial: Rp. 60.000 Periode PO: [20-30 Oktober 2025] Pemesanan melalui: Sindikasi Aksara (Nuzulia Purwanto & Tiwi Kasavela) Atau, isi pranala berikut:
Tiwi Kasavela
Ketika Jawa diguncang perebutan kuasa dan para bangsawan terpaku dalam bayang-bayang VOC, satu nama justru bangkit menantang arus. Raden Ronggo Prawirodirjo III, Banteng Terakhir dari Madiun, menjadi nyala terakhir perlawanan saat kekuasaan Mataram kian rapuh dan Yogyakarta terpecah oleh kepentingan kolonial.
Ia bukan hanya seorang bupati. Ia adalah bara yang menolak padam. Ronggo berdiri melawan kebijakan Kesultanan yang dianggap tunduk, menantang pasukan Yogyakarta, dan mempertahankan harga diri tanah Madiun ketika banyak pihak memilih menyerah. Dalam riwayatnya, sejarah menemukan keberanian yang dibayar dengan darah.
Melalui buku karya Akhlis Syamsal Qomar, kita diajak membuka kembali halaman-halaman kelam namun heroik dari tahun 1779β1810, masa ketika Ronggo Madiun berdiri sebagai simbol terakhir perlawanan lokal terhadap runtuhnya wibawa tradisional Jawa, sekaligus sebagai momentum peringatan Haul ke-215 wafatnya Raden Ronggo Prawirodirjo III.
Mari membedahnya lebih lanjut dalam Diskusi Buku #96 β Temu Sejarah berkolaborasi dengan Laboratorium dan Ruang Baca Program Studi Pendidikan Sejarah UNS, yang diselenggarakan dalam rangka Haul ke-215 Raden Ronggo Prawirodirjo III, βBanteng Terakhir Kesultanan Yogyakarta: Riwayat Raden Ronggo Prawirodirjo III (1779β1810)β bersama penulis, Akhlis Syamsal Qomar, keynote speaker Peter Carey, dan dimoderatori oleh mahasiswa sejarah, Ilham Putra Pratama.
π Kamis, 18 Desember 2025
β° 20.00β21.30 WIB
π» Via Zoom
πΈ Gratis & Terbuka untuk Umum
π© Cara Daftar:
Ketik: Daftar Diskusi Buku #96 β Nama β Domisili
Kirim ke 0895-3572-55688
Follow @temusejarah untuk informasi lainnya, sampai jumpa Kamis malam nanti! π₯
#temusejarah #radenronggo #haul215 #madiun #sejarahjawa #sejarahindonesia #kesultananyogyakarta #diskusibuku #sejarahlokal
1 week ago | [YT] | 2
View 0 replies
Tiwi Kasavela
Di tengah riuhnya Bandung modern, ternyata ada sebuah komplek vila mewah seluas 13 hektare yang pernah berdiri megah, lalu hilang begitu saja dari ingatan kota.
Nama kawasan itu: Bandoengsch Villapark. Komplek villa sejuta gulden karya arsitek legendaris C.P. Wolff Schoemaker bersama biro arsitekturnya.
Puluhan tahun tak tersentuh, tak tercatat, bahkan hampir terhapus.
Lalu seorang peneliti, Karguna Purnama Harya menemukan jejaknya dari potongan arsip, koran tua, peta kuno, hingga foto udara 1920-an. Dari situlah lahir buku βMenemukan Bandoengsch Villaparkβ, yang membuka kembali pintu sejarah besar yang nyaris lenyap.
Di tengah polemik perubahan Perda Cagar Budaya yang bisa menghapus identitas kota, kisah Villapark menjadi alarm keras:
apa yang terjadi pada sejarah jika kita tak menjaganya? Semua itu akan kita ungkap dalam Diskusi Buku #95 β Temu Sejarah.
π Kamis, 11 Desember 2025
β° 20.00 β 21.30 WIB
π» Via Zoom
πΈ Gratis & Terbuka untuk Umum
π© Cara Daftar:
Ketik: Daftar Diskusi Buku #95 β Nama β Domisili
Kirim ke: 0895-3572-55688
Follow @temusejarah untuk informasi menarik lainnya, sampai jumpa kamis malam nanti! π₯
#temusejarah #diskusibuku #bandoengschvillapark #sejarahbandung #cagarbudayabandung #heritagebandung #arsitekturbandung #schoemaker
2 weeks ago | [YT] | 1
View 0 replies
Tiwi Kasavela
Berbicara di depan publik bukan cuma soal suara lantang, tapi bagaimana pesanmu benar-benar menyentuh dan berdampak.
Yuk kembangkan kemampuanmu, dengan belajar langsung dari perspektif MC dan jurnalis dalam satu webinar spesial hasil kolaborasi Bicara MC dan Humas DPC PATELKI Kota Bandung.
SPEAK WITH IMPACT: Cara Berbicara ala MC & Jurnalis Mengolah Suara, Menajamkan Pesan, Menciptakan Dampak di Era Digital bareng Tiwi Kasavela (Praktisi Media), Dewy Uma (MC Profesional) dimoderatori oleh Diksi Paisal (ATLM).
π Ngobras (Ngobrol Bareng Humas) & Webinar Bicara MC #9
π Jumat, 5 Desember 2025
β° 20.00β21.30 WIB
π» Via Zoom
π― Gratis untuk semua peserta
Cara daftar:
Ketik Daftar Bicara MC #9 β Nama β Domisili
Kirim via WA ke 0895-3572-55688
Follow @bicaramc @dpcpatelkikotabdg dan
@humas_dpcpatelkikotabdg untuk informasi menarik lainnya, sampai jumpa jumβat malam nanti π₯
#bicaramc #publicspeaking #webinargratis #kelaspublicspeaking #mcindonesia #patelki #dpcpatelkikotabdg #humas_dpcpatelkibdg#webinarkomunikasi
3 weeks ago | [YT] | 3
View 0 replies
Tiwi Kasavela
Setiap kota pernah bernyawa. Salatiga pun punya nadi yang tertulis di atas batu.
Sejak tahun 750 Masehi, Salatiga sudah tercatat di Prasasti Plumpungan, batu andesit besar yang menjadi cikal bakal lahirnya kota ini. Dalam prasasti itu tertulis bahwa desa yang dulu bernama βHampraβ diberikan status βperdikanβ artinya: dibebaskan dari pajak dan upeti, sebagai penghormatan atas jasa mereka.
Itu artinya: warisan budaya Salatiga bukan hanya bangunan lama, tapi jejak administratif, nilai keadilan, dan kelahiran komunitas yang sejak awal dihargai oleh sebuah raja.
Mari kita selami bersama kisah di balik batu, prasasti, dan naskah kuno. Melalui Diskusi Buku #94 Temu Sejarah : Cagar Budaya Salatiga dalam Tindak Slamet Rahardjoβ bersama Esthi Susanti Hudiono (Penulis) dimoderatori oleh Bintang Adi Kuncoro.
π Kamis, 4 Desember 2025
β° 20.00β21.30 WIB
π» Via ZOOM β gratis
Daftar: Ketik (Daftar diskusi buku #94 β Nama β Domisili), kirim ke WA: 0895-3572-55688
Follow @temusejarah untuk informasi lainnya, sampai jumpa kamis malam nanti! π₯
#temusejarah #diskusibuku #cagarbudaya #salatiga #sejarahindonesia #pelestarianbudaya
3 weeks ago | [YT] | 1
View 0 replies
Tiwi Kasavela
Kadang sebuah tempat tidak hanya menyimpan sejarah, ia merawatnya dalam senyap. Di Cililin, kenangan itu berwujud gelombang radio yang pernah memecah keheningan, aliran air yang menggerakkan listrik di tengah hutan, dan sebuah gua yang setia menjaga peralatan masa lalu dalam gelapnya.
Temu Sejarah Explore #8 berkolaborasi dengan Geowana Ecotourism, mengajak kita menelusuri tiga ruang yang kerap luput dari perhatian: Gedung Radio NIROM yang dahulu menjadi nadi komunikasi, Curug Sawer dengan pembangkit listrik mininya yang tersembunyi di balik rimbun hutan, hingga Gua Rangkong yang menyimpan jejak kerja dan kehidupan masyarakat Cililin dari puluhan tahun silam.
Dipandu oleh Gan-Gan Jatnika, pemandu geowisata sekaligus Founder Geowana Ecotourism, perjalanan ini bukan hanya langkah kaki, melainkan upaya menghidupkan kembali memori yang nyaris memudar, setapak demi setapak.
π Minggu, 7 Desember 2025
β° Berkumpul pukul 07.30 WIB di Gerbang Curug Sawer Cililin (Cililin Gabus Girang, Karangtanjung, Kec. Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40562)
πΈ Member Temu Sejarah 45K β Non Member 65K (Termasuk tiket masuk, handpaper, pin, dan stiker)
π² Daftar: bit.ly/explorecililin
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi 0895-3572-55688. Ikuti @temusejarah untuk kegiatan menarik lainnya.
Sampai jumpa di Cililin! πΏ
#explorecililin #temusejarah #eksplorasisejarah #bandungbarat #cililin #wisatasejarah #geowisata #sejarahindonesia #jelajahalam
3 weeks ago | [YT] | 1
View 0 replies
Tiwi Kasavela
Kadang, sejarah tidak berbisik⦠ia mengetuk. Bukan lewat suara, melainkan lewat relief batu yang abadi. Candi Sojiwan menyimpan ajaran tentang manusia, bukan dalam bentuk dogma, tetapi lewat kisah hewan yang merefleksikan hati kita: kerukunan, kejujuran, keberanian, kerendahan hati, hingga otentisitas diri.
Di tengah arus zaman yang cepat, nilai-nilai itu kembali memanggil. Dan kita memilih untuk mendengarkannya dalam Diskusi Buku #93 Temu Sejarah βPaΓ±Γ±a Bala Sajiwana: Kekuatan Kebijaksanaan Sojiwanβ bersama penulis, Ika Dewi Retno Sari dimoderatori oleh Priska Marsila.
π Kamis, 27 November 2025
β° 20:00 β 21:30 WIB
π» Via Zoom β GRATIS!
Daftar via WA ke 0895-3572-55688 Ketik: Daftar Diskusi Buku #93 β Nama β Domisili
Follow @temusejarah untuk informasi lainnya, sampai jumpa kamis malam nanti π₯
#temusejarah #diskusibuku #candisojiwan #sejarahindonesia #arkeologiindonesia #literasisejarah
1 month ago | [YT] | 3
View 0 replies
Tiwi Kasavela
Manusia bukan penguasa alam, kita adalah bagian darinya. Namun, di tengah gegap gempita kemajuan, relasi itu goyah. Alam menjerit dalam diam, dan manusia sibuk mencari solusi di luar dirinya sendiri. Padahal, luka ekologis sejatinya lahir dari cara kita memandang dunia.
Di sinilah Ekofenomenologi hadir, bukan hanya teori, tapi ajakan untuk menembus kabut antroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai pusat semesta. Ia mengurai disekuilibrium hubungan manusia dan alam dengan membongkar akar ontologisnya, membangun pandangan baru di mana manusia dan alam sejajar, saling menopang, dan saling memahami.
Mari hadir dan menyelami makna terdalam relasi manusia dan alam bersama Dr. Luh Gede Saraswati Dewi, penulis dan pemikir ekofilsafat terkemuka Indonesia, dalam Diskusi Buku #91 Temu Sejarah yang akan dimoderatori oleh Siska Trisia.
ποΈ Kamis, 13 November 2025
π 20.00β21.30 WIB
π Via Zoom | Gratis & Terbuka untuk Umum
Daftar via WA: 0895-3572-55688
Ketik: Daftar Diskusi Buku #91 β Nama β Domisili
Follow @temusejarah untuk informasi menarik lainnya, sampai berjumpa kamis malam nanti! π₯
#temusejarah #diskusibuku #ekofenomenologi #filsafatlingkungan #filsafatkontemporer #manusiadanalam #literasisejarah #komunitassejarah #sejarahindonesia
1 month ago | [YT] | 3
View 0 replies
Tiwi Kasavela
Ada banyak cara untuk menjadi merdeka. Tapi Jan Poncke Princen memilih jalan yang paling sunyi dan paling berisiko.
Dikirim sebagai tentara Belanda ke tanah yang baru merdeka, ia justru mengambil keputusan yang mengguncang segalanya: membelot, angkat senjata bersama Republik Indonesia, dan ikut bergerilya. Tindakannya membuatnya dicap pengkhianat oleh bangsanya sendiri β bahkan hingga puluhan tahun setelah perang usai. Pemerintah Belanda tetap mencekalnya, meski ia sudah menjadi warga negara Indonesia.
Namun sejarah tahu satu hal: Poncke Princen tidak pernah menyesali pilihannya. Ia tetap berdiri di pihak kebebasan, keadilan, dan mereka yang tak berdaya, dipenjara di rezim berbeda, diserang kelumpuhan dua kali, tapi tak pernah berhenti memperjuangkan kemanusiaan.
Mari menyelami perjalanan hidupnya lebih lanjut dalam Diskusi Buku #92 Temu Sejarah
Kemerdekaan Memilihβ Poncke Princen, bersama Hendi Jo (Jurnalis Sejarah) dan dimoderatori oleh Ramadhian Fadillah (Founder Bogor Historical Walk).
π Kamis, 20 November 2025
π 20.00 β 21.30 WIB
π» Via Zoom β GRATIS
π© Daftar via WA ke 0895-3572-55688
Ketik: Daftar Diskusi Buku #92 β Nama β Domisili
Sampai jumpa kamis malam nanti π₯
#temusejarah #diskusibuku #sejarahindonesia #ponckeprincen #perjuangankemerdekaan #kajiansejarah
1 month ago | [YT] | 2
View 0 replies
Tiwi Kasavela
Sejarah Madura ternyata menyimpan kisah cinta kerajaan, pengasingan berdarah, dan persekutuan rahasia yang mengubah arah sejarah Jawa dan Nusantaraβ¦
Naskah tua setebal ratusan halaman folio karya Dr. W. Palmer van den Broek menyingkap sesuatu yang jarang diungkap: Kiprah pasukan Madura dalam perang di Sulawesi bersama Van Geen, pertempuran di Jawa melawan Dipanegara, hingga kisah menggetarkan tentang pengasingan Pakubuwana VI dan pernikahan megah putri Sultan Madura dengan Susuhunan Pakubuwana VII, lengkap dengan detail upacara kerajaan dari Madura hingga Jurug, Surakarta.
Apa makna di balik semua itu? Siapa sesungguhnya yang berkuasa di balik layar sejarah? Kita akan membedahnya dalam Diskusi Buku #90 Temu Sejarah : Sejarah Wangsa Kerajaan Madura, bersama M. Rizki Taufan, S.Pd dan Umar Faruk, M.Hum , dimoderatori oleh Yeremia Ong.
ποΈ Kamis, 6 November 2025
π 20.00β21.30 WIB
π Via Zoom | Gratis & Terbuka untuk Umum
Daftar via WA: 0895-3572-55688 dengan format: Daftar Diskusi Buku #90 β Nama β Domisili
Follow @temusejarah untuk informasi menarik lainnya, sampai jumpa kamis malam nanti π₯
#temusejarah #diskusibuku #sejarahmadura #kerajaanmadura #sejarahnusantara #sejarahkeraton #literasisejarah
1 month ago | [YT] | 2
View 0 replies
Tiwi Kasavela
Pra-Pesan: Antologi Cerpen Perempuan Sindikasi Aksara
βSebab Menulis Adalah Perlawanan.β
Lewat fiksi, 13 perempuan menuliskan keresahannya β tentang tubuh, femisida, relasi kuasa, dan luka trauma.
Antologi ini lahir dari keresahan para penulis perempuan Bandung di bawah naungan Sindikasi Aksara, sebuah ruang literasi yang tumbuh dari semangat kolektif.
Kami yang menulis:
Foggy FF
Tiwi Kasavela
Nuzulia Purwanto
Nurlayla
Ranti Amalia Putri
Suci Atmarani
Salma Nur Fauziyah
Ginaya Keisya
Lupita Lestari
Lisa Nurjanah
Kania
Vina Melisk
Ahlan Sukma
Meski dalam batas geopolitik tertentu, publik tak selalu ramah pada perempuan. Tapi untuk kamu, silahkan dukung daya juang kami dengan memesan:
Harga spesial: Rp. 60.000
Periode PO: [20-30 Oktober 2025]
Pemesanan melalui: Sindikasi Aksara (Nuzulia Purwanto & Tiwi Kasavela)
Atau, isi pranala berikut:
forms.gle/zJ2cxLwbBtJaWdxXA
Tautan ada di bio π»
1 month ago | [YT] | 2
View 0 replies
Load more